INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL

A.Interaksi Sosial

1.Pengertian Interaksi Sosial

    Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain, dimana kelakuan antar individu saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat lepas dari interaksi sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan di antara dua individu atau lebih, dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. Sedang interaksi sosial adalah proses dimana orang‐orang bertindak terhadap atau menanggapi orang lain secara timbal balik.

2.Bentuk Interaksi Sosial

   Menurut Gillin and Gillin (Setiadi dkk 2013: 101) ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Kerjasama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-kelompok bekerjasama bantu membantu untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lain (Setiadi dkk 2013: 102). Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, dimana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan dan kelompok manusia, sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat (Anwar dan Adang 2013: 196). Asimilasi

merupakan suatu proses dimana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok dan merupakan pencampuran dua atau lebih budaya yang berbeda sebagai akibat dari proses sosial, kemudian menghasilkan budaya tersendiri yang berbeda dengan budaya asalnya. adapun Bentuk interaksi disosiatif adalah persaingan, pertentangan, dan kontravensi.Persaingan diartikan sebagai proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang ada pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah

ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan (Sujarwanto 2012). Pertentangan merupakan bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar

antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Kontravensi merupakan bentuk interaksi yang berbeda antara

persaingan dan pertentangan.Kontravensi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, dan kebencian

terhadap kepribadian orang, tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian (Setiadi dkk 2013: 103).

3.Pengaruh Interaksi Sosial

    Sedangkan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial, menurut Soerjono Soekanto dalam sosiologi suatu pengantar (2013), setiap masyarakat mempunyai kebutuhan- kebutuhan pokok yang bila dikelompok- kelompokkan terhimpun menjadi lembaga kemasyarakatan. Interaksi Sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial tidak akan ada kehidupan bersama. Dengan bertemunya orang- perorangan (individu) atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan kelompok sosial yang hidup bersama yang membutuhkan aturan. Dari situlah lahir sebuah lembaga yang terbentuk akibat berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui interaksi sosial. 

B.Lembaga Sosial

    Menurut koentjaraningrat, lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan manusia. lembaga sosial dibentuk agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Selain itu lembaga sosial dibentuk agar masyarakat dapat hidup dengan teratur.

1.Jenis Lembaga Sosial

a.Lembaga Keluarga

Keluarga disebut lembaga karena dalam keluarga terdapat aturan- aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota,misalnya aturan larangan pulang malam bagi semua anak- anak. Secara pengertian keluarga merupakan kesatuan (masyarakat) yang kecil.

b.Lembaga Agama

Lembaga Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Agama itu sendiri adalah ajaran, sistem, yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan YME serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia.

c.Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi didirikan untuk mengatur kegiatan ekonomi dimasyarakat. Kegiatan ekonomi diantaranya perdagangan, ketenagakerjaan, dan juga transaksi jual beli. Contoh dari lembaga ekonomi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan perusahaan.

d.Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah lembaga yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan di masyarakat.lembaga pendidikan sangat penting untuk terus dipelihara oleh masyarakat karena fungsinya yang sangat penting.

e.Lembaga Politik

Lembaga politik adalah lembaga yang mengatur semua aktifitas yang berkaitan dengan perpolitikan negara, seperti urusan pemerintah daerah dan pemerintahan negara. Contoh lembaga politik yang ada di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR yang berfungsi sebagai wakil rakyat dipemerintahan pusat.

2.Peran Lembaga Sosial

a.Digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dan bersikap dalam kehidupan masyarakat.

b.Sebagai alat pemersatu dan penjaga keutuhan masyarakat.

c.Sebagai kontrol sosial yaitu untuk mengawasi dan mengendalikan tingkah laku setiap manusia dalam kehidupan bermasyarakat

3.Fungsi Lembaga Sosial

a.Memberikan pedoman pada anggota m,asyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah yang berkembang atau muncul dilingkungan Masyarakat

b.Menjaga keutuhan masyarakat

c.Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial

C.Hubungan Interaksi Dan Lembaga Sosial

1.Keterkaitan Interaksi Sosial dengan Lembaga

Pada dasarnya interaksi sosial memiliki kaitan yang erat dengan lembaga sosial dimana interaksi sosial dapat membentuk lembaga sosial karena pada asaat beberapa orang berinteraksi mereka akan saling berbagi pendapat untuk membentuk sebuah lembaga jika telah mendapat persetujuan dari berbagai pihak maka terbentuklah suatu lembaga sosial.

2.Manfaat Interaksi Sosial dengan Lembaga

a.Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial

b.Menghindari Konflik Sosial

c.Meningkatkan Integritas Nasional




























DAFTAR PUSTAKA

Anwar dan Adang. 2013. Sosiologi untuk Universitas. Bandung: PT Refika Aditama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini